Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, Februari 01, 2011

Mengenal Hadits (1)

Mengenal Ilmu Hadits


Definisi Musthola'ah Hadits
HADITS ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan sebagainya.
ATSAR ialah sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW.
TAQRIR ialah keadaan Nabi Muhammad SAW yang mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau.
SAHABAT ialah orang yang bertemu Rosulullah SAW dengan pertemuan yang wajar sewaktu beliau masih hidup, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam.
TABI'IN ialah orang yang menjumpai sahabat, baik perjumpaan itu lama atau sebentar, dan dalam keadaan beriman dan islam, dan mati dalam keadaan islam.
MATAN ialah lafadz hadits yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW, atau disebut juga isi hadits.
Unsur-Unsur Yang Harus Ada Dalam Menerima Hadits

Abstrak (7)

ABSTRAK



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA PUBERTAS
DILIHAT DARI USIA MENARKE SISWI SD DAN SMP
DI KECAMATAN KEMUNING
PALEMBANG

(Rahmad Ade Irawan, 53 halaman, FK UNSRI 2011)

Beberapa penelitian terbaru menunjukan bahwa pubertas remaja putri telah terjadi lebih awal selama 50 tahun terakhir. Usia menarke remaja putri merupakan indikator penting dalam proses pubertas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu status ekonomi keluarga, status gizi, suku/asal daerah, jumlah keluarga, dan kegiatan fisik. Semakin muda usia menarke remaja putri maka akan meningkatkan resiko terjadinya kehamilan pada usia yang lebih muda, resiko terjadinya kanker payudara, dan resiko ketidaksiapan remaja putri dalam menghadapi masalah yang ditimbulkan dari menarke.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang rata-rata usia menarke remaja putri SD dan SMP di Kecamatan Kemuning Palembang, dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menarkenya. Faktor yang diteliti adalah status ekonomi keluarga, status gizi remaja putri, suku/asal daerah, jumlah keluarga, aktivitas fisik, aktivitas menonton TV, pendidikan orang tua, dan usia menarke ibu.

Penelitian ini merupakan suatu studi observasional dengan desain cross sectional. Besar sampel sebanyak 266 remaja putri diambil secara random dari 3 sekolah SD dan SMP yang ada di Kecamatan Kemuning Palembang. Sekolah tersebut meliputi SD Baptis, SDN 178, SDN 180, SMP Nurul Iman, SMPN 09 dan SMPN 10 Palembang. Semua sampel mengisi kuesioner dan melakukan pengukuran berat dan tinggi badan. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi spearman’s, Mann-whitney, chi-square dan regresi linear

"Mengenal Hadits" Copas

** MENGENAL KEPALSUAN HADITS BERADASARKAN RAWI DAN SANAD ** -Tamparan Keras buat Gabriella Pembawa Berita Penting-


.oleh Vianie Restyan pada 01 Desember 2010 jam 18:59.Note ini saya tulis untuk berbagi pengetahuan pada sesama muslim. Dikarenakan semakin banyak para kafir yang memposting hadits-hadits dhoif, yang kebanyakan yang dirawikan oleh perawi yang tidak dapat dipercaya.

Sebelum saya beri contoh orang yang memposting hadits yang dhoif, terlebih dahulu kita bahas pengertian "Hadits Dhoif", "Sanad" dan "Rawi"

Hadits Dhoif ------> hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan. Hadits Dhoif banyak macam ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan
banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak dipenuhinya.
 Sanad ata Thariq ------- > jalan yang dapat menghubungkan matnu'l hadits kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam .

Gambaran Sanad
Untuk memahami pengertian sanad, dapat digambarkan sebagai berikut: Sabda Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam didengar oleh sahabat (seorang atau lebih). Sahabat ini (seorang atau lebih) menyampaikan kepada tabi'in (seorang atau lebih), kemudian tabi'in menyampaikan pula kepada orang-orang dibawah generasi mereka. Demikian seterusnya hingga dicatat oleh imam-imam ahli hadits seperti Muslim, Bukhari, Abu Dawud, dll.

Contoh: Waktu meriwayatkan hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Bukhari berkata hadits ini diucapkan kepada saya oleh A, dan A berkata diucapkan kepada saya oleh B, dan B berkata diucapkan

Abstrak (6)

ABSTRAK

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH TAHANAN KELAS I PALEMBANG

( oleh Muhamad Alhadi Haq, 2011)

Pendahuluan : Narapidana mempunyai hak jaminan pemeliharaan kesehatan dituangkan dalam Kepmenkes Nomor 1185/Menkes/SK/ Xll/2009. Standar Minimum Rules untuk memperlakukan narapidana yang menjalani hukuman ( Standard Minimum Rules For the Treatmen Of Prisoner yang meliputi fasilitas akomodasi yang harus meiliki ventilasi, fasilitas sanitasi yang memadai, mendapatkan air serta perlengkapan toilet, pakaian dan tempat tidur, makanan sehat, hak untuk berolah raga ditempat terbuka, hak untuk mendapatkan pelayanan dokter umum maupun dokter gigi. Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pelayanan kesehatan di rumah tahanan dan mengetahui prevalensi penderita hipertensi di rumah tahanan.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian epidemiologik deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh narapidana di Rumah Tahanan Kelas I Palembang. Sampel penelitian sebanyak 109 narapidana dari 939

Hoegeng, oleh Adrianus Meliala (Kriminolog UI)

HOEGENG, POLRI DAN KRIMINALITAS ERA 70-AN
Adrianus Meliala


Pendahuluan
Bila tulisan-tulisan lain membahas kepribadian, perilaku dan juga unjuk kerja Hoegeng Iman Santoso selaku pribadi dan kapolri, maka tulisan ini memiliki pendekatan berbeda. Tulisan ini tidak khusus membicarakan Hoegeng, melainkan menekankan aspek lingkungan eksternal ketika Hoegeng menjabat kapolri, khususnya yang terkait dengan tugas kepolisian yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam kacamata Polri, aspek terpenting dari pemeliharaan kamtibmas adalah adanya gangguan kriminalitas. Masalahnya, gangguan tadi sebenarnya juga bisa berawal dari adanya masalah lain. Problem yang dihadapi oleh pihak yang seharusnya memberantasnya (yakni kepolisian), misalnya, bisa dan bahkan dengan mudah dapat dibuktikan dapat memperburuk situasi kamtibmas itu sendiri.
Analisis terhadap lingkungan eksternal ini pada gilirannya akan semakin memperjelas konteks kepemimpinan Hoegeng selaku kapolri. Hal ini penting untuk disimak, dikaitkan dengan dugaan bahwa Polri pada masa