Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Senin, November 01, 2010

Kognitif


Teori kognisi menjelaskan tentang bagaimana proses mengetahui terjadi pada manusia. Ada beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan proses mengetahui pada manusia. Akan tetapi, dalam dua dekade terakhir, pemrosesan informasi merupakan model yang paling banyak digunakan dalam penelitian-penelitian tentang human cognition (Miller, dalam Vasta, Haith & Miller, 1992).

Model pemrosesan informasi membahas tentang peran operasi-operasi kognitif dalam pengolahan informasi (Hetherington & Parke, 1986). Dalam model ini manusia dipandang sebagai sistem yang memodifikasi informasi sendiri secara aktif dan terorganisir. Perkembangan seseorang dalam pemrosesan informasi berkaitan dengan perubahan-perubahan kuantitatif dan kualitatif dalam aspek ini serta pengaruh-pengaruh genetis dan lingkungan. Inti dari perkembangan dalam pemrosesan informasi adalah terbentuknya sistem pada diri seseorang yang semakin efisien untuk mengontrol aliran informasi (Miller, 1993).

Saat ini ada dua model yang dapat digunakan untuk menjelaskan teori pemrosesan informasi, yaitu model penyimpanan (store/structure model) dan model tingkat pemrosesan (level of processing). Model

PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA


Membahas tentang perkembangan kognitif berarti membahas tentang perkembangan individu dalam berfikir atau proses kognisi atau proses mengetahui. Dalam psikologi, proses mengetahui dipelajari dalam bidang psikologi kognitif. Bidang ini dipelopori oleh J.J. Piaget, yang terkenal dengan teori pentahapan kognitifnyanya yang disebut perkembangan kognitif.

Menurut Monks, Knoers & Haditono (1992), teori Piaget tentang perkembangan kognitif banyak dipengaruhi oleh bidang ilmu biologi dan epistemologi (ilmu mengenai pengenalan, asal-muasal). Sementara itu, Miller (1993) berpendapat bahwa teori Piaget merupakan teori pentahapan yang paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan, di mana dalam setiap tahapannya Piaget menggambarkan bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan tentang dunianya (genetic epistemology).

1. Definisi Kognisi
Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis mendefinisikan kognisi dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Neisser (1967) dalam Morgan, et al. (1986), mendefinisikan kognisi sebagai proses berpikir

Infeksi


           Sepanjang waktu, tubuh kita selalu terpapar mikroba. Semua terjadi secara normal dan dalam berbagai tingkatan, baik kulit, mulut, jalan nafas, traktus intestinal, bahkan traktus urinarius. Banyak dari mikroba tersebut bersifat pathogen dan mampu menyebabkan penyakit yang serius bila menyerbu ke jaringan yang lebih dalam.
            Invasi dan pembiakan mikroorganisme di jaringan tubuh yang secara klinis mungkin tak tampak atau timbulnya cedera seluler local akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi intrasel, atau respon antigen-antibodi disebut infeksi (Kamus Kedokteran Dorland 2006, 29ed, hal 1095). Infeksi ini dapat bersifat local maupun sistemik. Infeksi akan tetap bersifat local, subklinis, dan bersifat sementara apabila mekanisme pertahanan tubuh efektif. Infeksi local dapat menetap dan menyebar menjadi infeksi klinis atau penyakit akut, sub akut, atau kronik apabila mikroorganisme dapat mencapai system limfatik atau vascular.

Perkembangan Kognitif Anak


1. Perkembangan Kognitif Anak Usia 1 – 2 Tahun (12 – 24 bulan)

Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa. Pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat. Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.

Pada usia 1 – 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini, anak mengembangkan rasa keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini :

1. Belajar melalui pengamatan/ mengamati. Mulai usia 13 bulan, anak sudah mulai mengamati hal-hal di sekitarnya. Banyak “keajaiban” di sekitarnya mendorong rasa ingin tahu anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang sering dianggap bermain, padahal anak sedang mencari tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah anak melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa ingin tahunya. Pada usia 19 bulan, anak sudah dapat mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang tidak semestinya terjadi berdasarkan pengalamannya.

2. Meniru orang tua. Anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Sekitar usia 17 bulan, anak sudah mulai mengembangkan kemampuan mengamati menjadi meniru. Hal yang ditirunya adalah hal-hal yang umumnya

PA ObGyn


1.  Abortus incomplete
Adalah sisa hasil konsepsi yang dikeluarkan dari cavum uteri.

      Makroskopik : beberapa potong keping jaringan, warna coklat, sebagian jaringan  seperti spon, volume ± 2 cc.  
    
      Mikroskopik :
a. Komponen fetal terdiri dari Jonjot-jonjot chorion (villi choriales) yang di sebelah luarnya dilapisi oleh sel syncytiotrophoblast, sedangkan di sebelah dalam oleh sel cytotrophoblast (epitel kuboid dengan inti pucat dan besar). Stroma hidrofik dengan pembuluh-pembuluh darah hyperemi. Jonjot-jonjot ini dapat menunjukkan berbagai variasi  tergantung dari umur kehamilan.

b. Komponen maternal terdiri dari : Decidua graviditatis dengan stroma tersusun atas sel-sel besar, bulat/polygonal dengan sitoplasma yang luas. Pada umumnya stroma ini sembab dan bersebuk sel-sel radang, pembuluh darah tampak banyak.Kelenjar pada decidua berkeluk, sering tidak lengkap (terlepas-lepas) dilapisi oleh epithel thorax rendah dan menunjukkan sekresi aktif (pada stadium lanjut epitel dapat berubah jadi gepeng), daerah perdarahan sering dijumpai.


2.      Kehamilan ektopik tuba
Adalah kehamilan yang terjadi diluar uterus yaitu pada tuba fallopii.

Makroskopik : sepotong jaringan berukuran 5 x 1,5 x 1,5 cm, warna coklat kehitaman diantaranya tampak bagian yang rupture. Pada potongan tampak beku darah sebagian jaringan bewarna abu-abu.

   Mikroskopik : tampak lumen tuba melebar terdapat bagian yang rupture, dinding tuba diinfiltrasi sel-sel