Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, Maret 30, 2012

Mengenal Demam


Menurut International Union of Physiological Sciences Commission for Thermal Physiology, Demam didefinisikan demam sebagai suatu keadaan peningkatan suhu inti, yang sering (tetapi tidak seharusnya) merupakan bagian dari respons pertahanan organisme multiselular (host) terhadap invasi mikroorganisme atau benda mati yang patogenik atau dianggap asing oleh host.  Demam dipengaruhi oleh thermoregulatory set point dari pusat hipotalamus yang diperantarai oleh interleukin 1 (IL-1). Sebagai respons terhadap perubahan set point ini, terjadi proses aktif untuk mencapai set point yang baru. Hal ini dicapai secara fisiologis dengan meminimalkan pelepasan panas dan memproduksi panas.
 Suhu tubuh juga dipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan, meliputi usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan suhu udara lingkungan.  Suhu tubuh bisa berbeda tergantung dari tempat kita mengukur suhu tubuh tersebut. Idealnya, ada 4 tempat untuk menilai suhu tubuh. 4 tempat tersebut adalah aksila, sublingual, rektal, dan telinga.
                Suhu rektal normal 0,27o – 0,38oC (0,5o – 0,7oF) lebih tinggi dari suhu oral. Suhu aksila kurang lebih 0,55oC (1oF) lebih rendah dari suhu oral. Untuk kepentingan klinis praktis, pasien dianggap demam bila suhu rektal mencapai 38oC, suhu oral 37,6oC, suhu aksila 37,4oC, atau suhu membran tympani mencapai 37,6oC. Hiperpireksia merupakan istilah pada demam yang digunakan bila suhu tubuh melampaui 41,1oC (106oF).

            Pemberian antipiretik sebelum pola demam dikenali, sangat menyulitkan untuk mengidentifikasi pola demam. Pola demam ini dapat membantu kita

Demam Berdarah Dengue (Dengue Heat Fever) Pada Dewasa


Definisi kasus DBD (case definition) menurut kriteria WHO (1997) harus memenuhi semua keadaan di bawah ini, meliputi:
1) Demam atau riwayat demam akut selama 2-7 hari, kadang-kadang bersifat bifasik.
2) Manifestasi perdarahan bersifat sebagai salah satu di bawah ini:
    • Tes tourniquet positif
    • Petekie, ekimosis purpura
    • Perdarahan mukosa, saluran cerna, bekas suntikan atau tempat lain
    • Hematemesis atau melena
3) Trombositopeni (<100.000/uL).
4) Bukti adanya kebocoran plasma karena meningkatnya per-meabilitas vaskuler, bermanifestasi sebagai salah satu di bawah ini:
    • Kenaikan hematokrit >20% diatas nilai rata-rata hematokrit untuk populasi, umur dan jenis kelamin.
    • Penurunan nilai hematokrit >20% dari nilai dasar setelah pengobatan cairan untuk mengatasi hipovolemi.
    • Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, ascites dan hipoproteinemi.
Berdasarkan kriteria tersebut untuk diagnosis klinik harus dipenuhi kriteria kenaikan hematokrit  >20% sebagai bukti ada-nya kebocoran plasma. 

Sedangkan Demam Dengue merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut:
• Nyeri kepala.
• Nyeri retro-oebital.