Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, Mei 04, 2012

6 Tahun yang Lalu


Aku Kangen, akhir-akhir ini, aku kangen. Aku kangen, teringat kau yang tak boleh aku ingat. Tentang kasih tak sampai. Sedih, teringat kenangan 6 tahun silam. Ya, tepat hari ini, tanggal ini, 6 tahun silam.  Aku masih mengingatnya dengan baik. Tepat hari ini, untuk pertama kalinya aku ucapkan kata "yang bagiku sakral" itu pada seorang wanita. Dan sampai sekarang belum pernah aku katakan lagi pada siapapun. Seorang wanita yang bagiku saat itu adalah sosok sempurna bak bidadari. Masih ingatkah kau saat-saat itu? Saat-saat sempit. Seakan tak akan ada waktu lagi untuk mengatakannya kecuali saat itu. Karena perpisahan akan segera menghampiri kau dan aku.

Ternyata aku juga bisa jatuh cinta. Cinta pertama yang akan mengawali cinta-cinta berikutnya. Tapi, apakah sudah ada yang bisa menggantikanmu? Awal-awal tahun perpisahan kau dan aku, tak ada. Namun, sampai kini hanya ada satu yang merasuk ke hati seperti apa yang pernah aku rasakan padamu dulu. Ya, Tak ada lagi.  Hanya satu. Tetapi apakah kau tergantikan? Tidak. Kau tetap di hati walau kau hanya bertengger pada posisi kedua. 

Oh, ya. Aku lupa menanyakan ini padamu. Apa kabar kau disana? Bagaimana hari-hari yang telah kau lalui semenjak kau dan aku berpisah. Dengan siapa kau sekarang? Aku hanya bisa memikirkanmu  saja tanpa tahu apakah kau juga memikirkanku. Aku tahu, pasti "tidak". Yang aku tahu hanya tinggal kota tempatmu saja. Tak lebih.  Foto-fotomu, Nomor Handphonemu, Telepon rumahmu, dan Alamatmu yang kau beri saat kau dan aku hampir berpisah pun aku tak memilikinya lagi. Semenjak kau dan aku berpisah, hanya satu kali aku bertemu kau lagi. Saat Ramadhan, 3 tahun silam.

Kadang tersadar olehku, kau bukan siapa-siapa untuk aku ingat. Bukan siapa-siapa untuk aku rindukan. Bukan pula siapa-siapa untuk aku impikan.  Ya, kau bukan siapa-siapa. Bukan siapa-siapa pula untuk aku pikirkan. Kau hanyalah kenangan dalam memori otak yang hanya perlu disimpan tidak untuk dibuka kembali.

Namun, aku lagi-lagi tak bisa menganggapmu tak ada. Mustahil bagiku untuk menggapmu tak pernah hadir dalam hidupku. Mustahil pula untuk melupakanmu. Semua hanya membuat perih. Mengganggapmu tak ada dan tak pernah hadir dalam hidupku hanya membuat diriku sakit.

Kau memang bukan siapa-siapa untuk aku impikan. Tapi, untuk kali ini izinkan aku bermimpi tentang kau. Ya, hanya membawamu dalam mimpiku. Tentang kenangan indah yang kau pun tak tahu bahwa kebersamaan kau dan aku saat itu adalah saat-saat bahagia bagiku. Ya, saat SMA kita dulu.

Aku sadar. Sepenuhnya sadar. Bahwa tak akan ada kata KITA dalam kamus kehidupan kau dan aku. Yang ada hanya KAU dan AKU tanpa embel-embel KITA. 



Special for: "Dia"

"Merindumu semudah mengedipkan mataku, tak terhitung bahkan tak perlu terencana"_falafu_
"Aku tak punya alasan untuk mencintaimu, aku hanya mencintaimu saja" _falafu_

0 comments:

Posting Komentar