“Kau membunuh setiap pucuk perasaan itu. Tumbuh satu langsung kaupangkas. Bersemai satu langsung kauinjak. Menyeruak satu langsung kau cabut tanpa ampun. Kau tak pernah memberikan kesempatan. Karena itu tak mungkin bagimu. Sayangnya, dalam urusan seperti ini, saat semua sudah terlanjur tumbuh, maka tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi. Semakin kautikam, dia tumbuh dua kali lipatnya. Semakin kauinjak, helai daun barunya semakin banyak.”
--Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin"--
Akhirnya Wisuda Offline Matrikulasi Batch 7 Ibu Profesional Pekanbaru
-
Blog ini sudah lama vakum. Menyedihkannya, blog ini "cuma" diisi dengan
share link channel youtube 🙈 dan juga tugas matrikulasi Institut Ibu
Profesional h...
5 tahun yang lalu