Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Sabtu, Maret 31, 2012

Kejang Pada Anak


Banyak masyarakat atau orang awam selama ini sulit untuk membedakan kejang dengan serangan yang menyerupai kejang. Bukan hanya masyarakat, tenaga kesehatan pun terkadang masih sulit untuk membedakan antara kejang dengan serangan menyerupai kejang. Perlu pengetahuan untuk membedakan kedua hal tersebut.
Yang pertama harus diketahui adalah definisi kejang itu sendiri. Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Keadaan tersebut adalah keadaan darurat. Kejang dapat bersifat sederhana dan berhenti sendiri atau memerlukan pengobatan. Namun, tidak jarang kejang berlangsung lebih dari 30 menit dan cenderung menjadi status epileptikus.

Status epileptikus sendiri adalah kejang yang terjadi lebih dari 30 menit atau kejang berulang lebih dari 30 menit tanpa disertai pemulihan kesadaran. Peningkatan aktivitas neuron pada saat kejang diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
  1. Kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan muatan listrik yang berlebihan.
  2. Berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat (GABA).
  3. Meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat melalui jalur eksitasi yang berulang.

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa perbedaan mendasar untuk membedakan kejang dengan serangan serupa kejang. Perbedaannya disajikan dalam tabel berikut ini.

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

 1. Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 0 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
Ismael S. KPPIK-XI 1983  
Soetomenggolo TS. Buku Ajar neurologi Anak 1999.

Penjelasan:
Biasanya terjadi pada anak umur 6 bulan – 5 tahun.
AAP, Provisional Committee on Quality Improvement. Pediatrics 1996; 97:769-74

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia 1993;34;592-8

Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia 1993;34;592-8

Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Kesepakatan Saraf Anak 2005

2. Fakta mengenai kejang demam
  • Kejang demam terjadi pada 2 % - 4 % dari populasi anak 6 bulan - 5 tahun
  • 80 % merupakan kejang demam sederhana, sedangkan 20% kasus  adalah kejang demam kompleks
  • 8 % berlangsung lama (lebih dari 15 menit)
  • 16 % berulang dalam waktu 24 jam
  • Kejang  pertama terbanyak di antara umur 17 - 23 bulan
  • Anak laki-laki lebih sering mengalami kejang demam
  • Bila  kejang  demam  sederhana  yang  pertama  terjadi pada umur  kurang  dari 12 bulan, maka risiko kejang demam ke dua 50 %, dan bila kejang demam sederhana pertama terjadi setelah umur 12 bulan, risiko kejang demam ke dua  turun menjadi 30%.
  • Setelah kejang demam pertama, 2 – 4 % anak  akan berkembang menjadi epilepsi dan ini 4 kali risikonya dibandingkan populasi umum.
 Hirz DG.  Febrile seizures. Ped in Rev 1997;18:5-9
Baumer JH. Evidence based Guideline for post-seizure management in children
presenting acutely to secondary care. Arch Dis Child 2004; 89:278-280.

3. Klasifikasi