Banyak masyarakat atau orang awam selama ini sulit untuk membedakan kejang dengan serangan yang menyerupai kejang. Bukan hanya masyarakat, tenaga kesehatan pun terkadang masih sulit untuk membedakan antara kejang dengan serangan menyerupai kejang. Perlu pengetahuan untuk membedakan kedua hal tersebut.
Yang pertama harus diketahui adalah definisi kejang itu sendiri. Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Keadaan tersebut adalah keadaan darurat. Kejang dapat bersifat sederhana dan berhenti sendiri atau memerlukan pengobatan. Namun, tidak jarang kejang berlangsung lebih dari 30 menit dan cenderung menjadi status epileptikus.
Status epileptikus sendiri adalah kejang yang terjadi lebih dari 30 menit atau kejang berulang lebih dari 30 menit tanpa disertai pemulihan kesadaran. Peningkatan aktivitas neuron pada saat kejang diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
- Kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan muatan listrik yang berlebihan.
- Berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat (GABA).
- Meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat melalui jalur eksitasi yang berulang.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa perbedaan mendasar untuk membedakan kejang dengan serangan serupa kejang. Perbedaannya disajikan dalam tabel berikut ini.