Yeeeeeee, akhirnya setelah 6 hari, diklat
Hiperkes dan K3 yang materinya berupa higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan
dan keselamatan kerja berhasil diselesaikan dengan baik. Ya, lumayanlah ilmunya
jika mau menjadi dokter perusahaan. Karena menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja
RI no. 1 tahun 1976 dikatakan bahwa dokter perusahaan wajib mengikuti kursus
hiperkes. Setidaknya satu persyaratan sudah dipenuhi.hehe
Dari 6 hari itu, ada satu ilmu yang
ingin saya bagi disini yaitu tentang gizi. Setiap orang dalam siklus hidupnya
selalu membutuhkan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi. Zat gizi
yang terkandung dalam makanan dapat diartikan sebagai zat yang diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi yang mempunyai nilai untuk memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan (termasuk di dalamnya pergantian sel yang rusak
dan pelindung tubuh) dan mencukupi energi guna melakukan kegiatan fisik
sehari-hari. Dengan kata lain, zat gizi berguna untuk mempertahankan keutuhan
tubuh, aktivitas kerja, pengadaan tenaga atau energi dan memelihara kekebalan tubuh.
Dalam hal ini terlihat bahwa gizi sangat
terkait dengan kebutuhan energi yang diperlukan oleh seseorang. Dalam
Prinsip-prinsip Ilmu Gizi, Suhardjo menjelaskan bahwa seseorang tidak dapat
bekerja dengan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh dari makanan
kecuali jika meminjam atau menggunakan cadangan energi dalam tubuh. Seperti
halnya stok makanan yang selalu diambil tanpa ditambah, energi itupun akan
habis dan dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih buruk yang disebut kekurangan
gizi. Namun, bukan berarti kelebihan gizi, juga baik. kelebihan gizi juga justru menyebabkan beberapa keadaan komorbid. Gizi seimbang perlu diperhatikan dalam menu diet harian kita.
Dalam hal menjalankan proses kerja tubuh
untuk mempertahankan proses hidup dasar yang utama, tubuh manusia membutuhkan
energi minimal untuk menjalankan fungsi tersebut. Energi inilah yang disebut
dengan Basal Metabolik Rate (BMR)
atau Basal Energy Expenditure (BEE). Para ahli
gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk memperkirakan
kebutuhan kalori seseorang. Formula ini dapat digunakan untuk mengetahui
prediksi kebutuhan kalori anak maupun orang dewasa, pria maupun wanita. Menurut
formula ini, BMR/BEE dapat dihitung dengan rumus: